IA (DAUD) MEMANG DISERAHKAN KEPADA KEBINASAAN
Pada selasa, 06 Oktober 2015 selepas Ibadah Doa Malam di
GKII Filadelfia Dompu – NTB seorang jemaat mengajukan pertanyaan yang cukup
menarik, kira-kira pertanyaan itu begini:
“Daud adalah raja
yang tersohor bahkan namanya masuk dalam daftar silsilah Yesus, selain itu
Alkitab mencatat bahwa Daud adalah orang yang berkenan di hati Allah (bdk. Kis
13:22). Tetapi mengapa di dalam Kisah Para Rasul 13:36 mengatakan bahwa Daud
diserahkan kepada kebinasaan?”
Perhatikan ayat berikut
Kis 13:36 - Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada
zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia
memang diserahkan kepada kebinasaan.
Apakah ini berarti Daud masuk ke dalam neraka? Mengingat kata “binasa” sering diidentikkan dengan kematian kekal.
Saya membaca suatu tulisan yang mengatakan bahwa ada pendeta
yang mengclaim Daud diserahkan kepada kebinasaan, itu memiliki arti bahwa Daud
masuk neraka dengan mengunakan ayat rujukan Kisah Para Rasul 13:36. Benarkah
demikian? Rupaya pendeta tersebut terlalu tergesa-gesa memberi claim demikian
tanpa meneliti bagian firman Tuhan yang menjadi rujukannya.
Kalau begitu, apa yang dimaksud dengan kalimat “Ia (Daud)
memang diserahkan kepada kebinasaan”.
Untuk menjawab hal ini, maka saya ingin mengajak kita untuk
melihat beberapa terjemahan Alkitab
menyangkut Kisah Para Rasul 13:36:
KJV: For
David, after he had served his own generation by the will of God, fell on
sleep, and was laid unto his fathers, and saw corruption (= Pembusukan)
MILT: Sebab
sesungguhnya, sekalipun melayani generasinya sendiri dalam rencana Allah
(Elohim - 2316), Daud telah meninggal dan telah ditambahkan kepada para
leluhurnya bahkan telah mengalami
pembusukan
Shellabear
1912: Karena
akan Daud itu setelah ia memperhambakan dirinya kepada segala kehendak Allah
pada zamannya, maka tidurlah ia, lalu ditaruh orang disisi segala nenek
moyangnya, serta ia menjadi busuk:
Klinkert 1879: Karena
sasoenggoehnja satelah soedah dilakoekan Da'oed kahendak Allah pada zamannja,
baginda pon mangkatlah beradoe dan dihimpoenkan dengan nenek-mojangnja, maka ijapon mendjadi boesoek djoega.
Klinkert 1863: {Kis
2:29; 1Ra 2:10} Karna nabi Dawoed, kapan dia soedah melakoeken kahendak Allah
pada djamannja, dia mati djoega dan dia ditanemken deket sama nenek-mojangnja, maka dia soedah djadi boesoek;
Melayu Baba: Kerna
Da'ud, bila dia sudah jadi hamba k-pada kahandak Allah dalam dia punya jman,
dia tidor, dan orang sudah tarohkan dia sama-sama dia punya nenek-moyang, dan dia jadi busok:
Keasberry: Kurna
sasunggohnya apabila sudah Daud mulakukan kahandak Allah pada zamannya, maka
iya pun matilah, dan tulah ditanamkan dukat dungan nenek moyangnya, maka iya tulah mungunai busok:
BIS: Daud
sudah mati dan dikuburkan juga bersama-sama dengan nenek moyangnya, sesudah ia
melakukan apa yang Allah suruh ia lakukan. Mayat
Daud pun sudah hancur habis semuanya.
TSI: Perkataan
itu bukan tentang Daud sendiri. Karena sesudah dia melayani Allah selama
hidupnya, dia juga meninggal. Dan kuburannya ada di tempat yang sama di mana
keluarganya dikuburkan. Jadi mayat
Daud memang hancur di situ.
BSD: Daud
sudah melakukan apa yang Allah perintahkan kepadanya. Dan Daud sudah meninggal
serta dikuburkan bersama nenek moyangnya. Jenazahnya sudah tidak ada lagi, hancur di dalam kuburan,
ENDE: Tetapi
sesudah David melaksanakan rentjana-rentjana Allah semasa hidupnja iapun wafat,
lalu dimakamkan disamping leluhurnja, dan ia
telah mengalami kehantjuran.
KSZI: ‘ Daud melakukan suruhan Allah ketika dia hidup.
Apabila dia wafat dia dimakamkan di sisi nenek moyangnya dan jasadnya reput.
TMV: Pada masa hidupnya, Daud melakukan kehendak Allah, lalu Daud meninggal, dikuburkan dengan nenek moyangnya dan jenazahnya reput.
Dari beberapa terjemahan Alkitab bisa kita lihat bahwa yang
dimaksud dengan kalimat “ia (Daud) diserahkan kepada kebinasaan” adalah “tubuh
atau jasad dari Daud mengalami pembusukan atau kehancuran atau reput ( lapuk
atau buruk)”. Coba bandingkan dengan beberapa terjemahan berikut ini, yang
menyatakan bahwa “Tubuhnya binasa dalam
kuburan”
WBTC Draft: Daud melakukan kehendak Allah pada masa hidupnya. Kemudian dia meninggal dan dikuburkan bersama nenek moyangnya. Dan tubuhnya binasa dalam kuburan.
VMD: Daud
melakukan kehendak Allah pada masa hidupnya. Kemudian dia meninggal dan
dikuburkan bersama nenek moyangnya. Dan
tubuhnya binasa dalam kuburan.
FAYH: Ayat
ini bukan mengenai Daud, karena setelah ia melayani generasinya menurut
kehendak Allah, ia mati lalu
dikuburkan, dan tubuhnya binasa.
Selain itu, dari konteks pembicaraan
Paulus, dengan jelas kita bisa melihat bahwa Paulus sementara ‘menyinggung’ tentang kebangkitan Yesus
dari antara orang mati, yang merupakan kelebihan dari Kristus. Perhatikan ayat
berikut ini:
Kis
13:29-30 – (29) Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang
ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya
di dalam kubur. (30) Tetapi Allah
membangkitkan Dia dari antara orang mati
Kis
13:33-35 - (33) telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti
yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. (34) Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu
dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu
janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
(35) Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Kemudian dalam pembicaraannya Paulus juga
menyinggung tentang Daud, perhatikan ayat berikut ini:
Kis 13:16 - Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada
zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia
memang diserahkan kepada kebinasaan.
Pdt. Effendi Susanto STh. Mengatakan bahwa “dia (Red. Daud) diserahkan kepada kebinasaan maksudnya adalah dia masuk ke dalam kematian dan kematian itu adalah satu proses yang akan membuat dia tidak lagi memiliki tubuh fisik dan tinggal tulang-belulang. Dan nanti tulang-belulang itu akan menjadi debu,………” (Reci Sydney – Apa Yang Menjadi Tujuan Hidupmu)
Apa maksudnya? Dengan jelas kita bisa melihat bahwa setelah Daud mati memang mayat atau jazadnya mengalami pembusukan (kehacuran = reput). Tetapi Yesus tidak demikian, Yesus mati tetapi bangkit kembali dengan kata lain mayat atau jazad Yesus tidak mengalami pembusukan (kehancuran = reput). Perhatikan ayat berikut ini:
Kis
13:36-37
- (36) Sebab Daud melakukan kehendak
Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek
moyangnya, dan ia memang diserahkan
kepada kebinasaan. (37) Tetapi
Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.
Sesuatu yang aneh juga jika dengan kata “Ia (Daud) memang
diserahkan kepada Kebinasaan” membuat seseorang mengclaim bahwa “Daud masuk
neraka” karena pada ayat sebelumnya, sangat jelas mengatakan Daud adalah pribadi
yang berkenan di hati Allah.
Kis 13:22b – “……Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang
yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku”
Selain itu, sebelum frasa “Ia (Daud) memang diserahkan kepada
Kebinasaan” pada Kisah Para Rasul 13:36 jelas juga dikatakan “Daud melakukan
kehendak Allah pada zamannya”
Kis
13:36- (36) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan
dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada
kebinasaan.
Sesorang menulis tentang Daud bahwa : “Alkitab
mencatat Daud sebagai orang yang telah melakukan kehendak Allah pada jamannya.
Artinya pada masa dimana ia hidup dan punya kesempatan, ia berhasil
memanfaatkan waktu-waktunya untuk melakukan kehendak Allah sehingga kualitas
hidupnya mendapat pengakuan tinggi seperti itu” (Melakukan Kehendak
Tuhan Pada Zamannya – Renungan Harian Online)
Wycllife mengatakan bahwa: “Daud melakukan
kehendak Allah pada zamannya juga
dapat diterjemahkan dengan Daud melayani zamannya dengan melakukan
kehendak Allah” (Alkitab Sabda – Comentary)
Yang saya mau tekankan di sini adalah “Daud PASTI masuk sorga”. Jadi sekali lagi ditegaskan bahwa frase “IA (DAUD) MEMANG DISERAHKAN KEPADA KEBINASAAN” bukan berarti
Daud masuk neraka melainkan mayat atau jazad Daud mengalami pembusukan
(kehancuran = reput).
PELAJARAN ROHANI UNTUK KITA: Meskipun mayat atau jazad orang yang percaya sungguh-sungguh kepada Yesus mengalami pembusukan (kehancuran = reput). Tetapi yang pasti Ia memiliki hidup yang kekal.
Yoh 11:25 - Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati,
2 Kor 5:1
- Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di
bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat
kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh
tangan manusia.
Wahyu 14:13 - Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini."
"Sungguh," kata Roh,
"supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Oleh
karena itu tidak peduli, mayad atau jazad orang yang percaya sungguh-sungguh
kepada Yesus akan mengalami pembusukan (kehancuran = reput), atau dikremasi,
dimutilasi dan sebagainya, Ia tetap akan masuk sorga (mengalami kebahagiaan
abadai bersama sang pemberi hidup). Jika dia orang yang tidak percaya (= sungguh-sungguh)
kepada Yesus, tidak peduli mayat atau jazadnya mau diawetkan (tidak hancur) dan
lain sebagainya, ia TETAP akan mengalami ‘kebinasaan’ (red. Menderita sengsara
di neraka)
Jika anda ingin mengalami kebahagiaan abadi bersama Sang Pemberi
Hidup, cara satu-satunya adalah percayalah kepada Yesus
Yoh 3:16 -
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal
Kis 16:31
- Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan
engkau akan selamat,......"
Mengapa harus percaya kepada Yesus? Jawabannya hanya di dalam
namanya ada KESELAMAAN KEKAL
Kis 4:12 -
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Soli Deo Gloria
CATATAN:
Pertanyaan ini membuat kami penasaran,
dari rasa penasaran inilah yang kemudian mendorong saya dan bapak gembala
jemaat GKII Filadelfia Dompu–NTB (Pdt. Berty Lumy, S.Th) berusaha untuk mencari jawabannya, akhirnya
kami pun menemukan jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar